Jasa Marga Bukukan Laba Inti Rp2,74 Triliun

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono (Uraian.id/H-O Jasa Marga)

NASIONAL, Uraian.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menunjukkan kekuatan fundamental bisnisnya. Perusahaan operator jalan tol terbesar di Indonesia ini berhasil mencatat laba inti sebesar Rp2,74 triliun sepanjang kuartal III 2025. Angka tersebut tumbuh 5,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menegaskan ketangguhan dan konsistensi kinerja di tengah dinamika sektor infrastruktur.

Menurut Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono mengungkapkan dorongan peningkatan laba didapat dari kombinasi positif pendapatan usaha, kenaikan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA), serta penurunan signifikan biaya keuangan konsolidasi hingga 14,21 persen.

“Capaian tersebut mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” ungkapnya (30/10).

Total pendapatan usaha Jasa Marga tercatat mencapai Rp14,52 triliun, meningkat 4,83 persen dibandingkan kuartal III 2024. Pendapatan tol menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp13,42 triliun, sedangkan pendapatan dari usaha lainnya menambah Rp1,11 triliun ke kas perusahaan.

Sejalan dengan itu, EBITDA Jasa Marga turut membukukan pertumbuhan hingga mencapai Rp9,73 triliun dengan margin mengesankan sebesar 67,01 persen. Pertumbuhan kinerja keuangan ini juga mencerminkan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.

Saat ini, Jasa Marga mengoperasikan jaringan jalan tol sepanjang 1.294 kilometer atau 42 persen dari total panjang jalan tol beroperasi di Tanah Air. Sementara total konsesi yang dimiliki mencapai 1.736 kilometer, mencerminkan skala dan peran penting perusahaan dalam konektivitas dan pembangunan nasional.

Rivan menegaskan, di tengah semakin banyaknya proyek baru yang rampung dan beroperasi, Jasa Marga tetap menerapkan strategi manajemen yang disiplin untuk menjaga kesehatan finansial. “Jasa Marga tetap mampu menjaga keseimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial perseroan yang tercermin dari stabilitas rasio keuangan yang baik pada Kuartal III 2025,” katanya.

Pada Juli 2025, perseroan merampungkan adendum Perjanjian Pemegang Saham dengan PT Adhi Karya Tbk pada PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ). Langkah ini memungkinkan konsolidasi JMJ ke laporan keuangan Jasa Marga sesuai standar akuntansi yang berlaku, memperkuat basis usaha perusahaan.

Jasa Marga juga terus menggenjot penyelesaian lima proyek strategis: Jakarta–Cikampek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta–Bawen, Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, serta Probolinggo–Banyuwangi. Momentum progres ditandai dengan beroperasinya segmen Klaten–Prambanan sepanjang 7,85 km pada Agustus 2025.

Di sektor pengembangan usaha non-tol, anak perusahaan PT Jasamarga Related Business (JMRB) mencatat progres pembangunan Travoy Hub berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun LRT Taman Mini. Proyek ini telah mencapai 99,86 persen untuk tahap dua dan tiga. Travoy Hub dirancang sebagai simpul transportasi terpadu yang memadukan akses publik dengan pusat bisnis, ritel, fasilitas kesehatan, hingga ruang rekreasi, sekaligus membuka peluang kerja bagi UMKM lokal. (Red/KH)